STRATEGI BISNIS


Bab 1 – Konsepsi Dasar Kewirausahaan

Pengantar: mengapa semakin banyak dibutuhkan wirausahawan baru?

Perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta factor lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karier seperti apa yang mereka inginkan di masa depan. Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi pengusaha (wirausahawan), mungkin karena penghasilan tidak menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal. Berdasarkan berbagai pengalaman pengusaha sukses, ternyata menjadi pengusaha menjanjikan masa depan yang sangat cemerlang, penghasilan tidak terbatas, dan dapat mengatur waktunya sendiri.
            Dan dikarenakan tingkat pengangguran disetiap jenjang pendidikan sudah semakin parah dan perlu segera dicari pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sector usaha. Dengan demikian, menjadi wirausahawan pada saat ini sangat diperlukan, tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang lebih penting dan mendesak adalah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.
            Mengapa harus berwirausaha? Anda tentu masih ingat, saat indonesia mengalami krisis pada tahun 1997 – 1998. Banyak perusahaan besar yang tumbang khususnya disektor perbankan, property, dan pabrikan berbahan baku impor. Siapa yang menyelamatkan bangsa indonesia dari krisis? Anda tentu sudah tahu, yaitu banyaknya pengusaha kecil dan menengah yang berdiri kokoh ditengah krisis. Pengusaha ini mampu bertahan karena memproduksi barang dan jasa dengan bahan baku dalam negeri dan berorientasi ekspor, tenaga kerja yang efisien, dan biaya tetap yang kecil.
            Merupakan tantangan bagi para sarjana di saat ini, yaitu ditengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan sulitnya mencarai pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah, maupun besar untuk menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.

Sukses membutuhkan kerja keras

Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Apa pun pekerjaan dan usaha kita, tanpa kerja keras tidak akan membuahkan hasil. Ujian tanpa belajar tidak akan menghasilkan ipk yang bagus, kursus bahasa inggris tanpa terlatih tidak akan memberikan hasil maksimal, dll. Bgeitu pula dalam menjalankan usaha, jika ingin menjadi wirausahawan yang berhasil maka syarat utamanya adalah harus mau bekerja keras.
Berbicara tentang kerja keras sebagai kunci keberhasilan, anda tentu masih ingat rudi hartono atau taufik hidayat sebagai pebulutangkis yang sangat terkenal karena telah memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional bahkan berkali-kali menjadi juara. Prestasi tersebut tidak begitu saja diperoleh, mereka berlatih dengan sangat keras dan memiliki jadwal yang ketat untuk mengasah dan memperdalam taktik dan teknik untuk menjadi pemenang dalam setiap pertandingan. Mereka berlatih dengan cara berlari antara 10 sampai 12 km setiap harinya, selain melakukan latihan pertandingan pemanasan. Hal ini pun dilakukan oleh para olahragawan atau para pemain jenis pertandingan olahraga lainnya sebagai upaya penting dalam menjaga kondisi badan dan persiapan mental untuk menghadapi setiap pertandingan.
            Begitu pula jika anda ingin menjadi seorang pengusaha (wirausahawan) sukses, maka usaha atau bisnis apa pun akan dapat dilakukan dengan mudah apabila terlebih dahulu dibekali atau memiliki landasan yang kuat berupa pengalaman, pola pikir, kemampuan dan cara mengelola suatu usaha yang baik, mampu mengarahkan usahanya pada keadaan yang terus menguntungkan serta motivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha. Semakin sering berlatih atau mencoba melakukan sesuatu, maka semakin besar peluang untuk meraih keberhasilan. Oleh sebab itu, semakin sering kita mengasah diri untuk menjadi pengusaha, maka semakin besar peluang kita menjadi pengusaha sukses.

Pengertian kewirausahaan
            untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, berikut ini adalah beberapa definisi dari para pakar mengenai wirausahawan :
  1. Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tinggi.
  2. Wirausahawan adalah orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa.
  3.  Wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi


Berdasarkan pendapat para pakar yang diuraikan diatas, terdapat ciri umum yang selalu terdapat dalam diri wirausahawan, yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar – benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovatif.
            jadi, pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) adalah sesorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sember daya yang diperlukan.

Keuntungan menjadi wirausahawan

Beberapa peluang sebagai keuntungan yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut :
1.    Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki.
2.    Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
3.    Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal.
4.    Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan.
5.    Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja.
6.    Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka.

Ciri dan Sikap Wirausahawan
          Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan solusinya. Geoffrey g. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
  1.  Percaya diri
  2.  Berorientasi pada tugas dan hasil
  3.  Berani mengambil risiko
  4. Kepemimpinan
  5. Keorisinalan
  6.  Berorientasi pada masa depan

Berdasarkan ciri – ciri wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatannya sehari – hari sebagai berikut :
  1. Disiplin
  2. Komitmen tinggi
  3. Jujur
  4. Kreatif dan inovatif
  5.  Mandiri
  6. Realistis


Membangun kewirausahaan di indonesia
     
       Disamping rendahnya motivasi menjadi wirausahawan, salah satu factor yang mempersulit tumbuhnya kewirausahawan di indonesia adalah masalah birokrasi pemerintahan. Masalah birokrasi dimulai dari perizinan sampai kebijakan dunia perbankan yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan yang tak ada ujung pangkalnya,. Sehingga kita harus membangun semangat diri yang kuat bahwa baik buruknya kondisi hidup sesorang bergantung pada diri kita sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain. Semangat kewirausahaan harus dibangun berdasarkan asas pokok sebagai berikut :
  1. Kemauan kuat berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat mandiri.
  2.  Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil risiko.
  3.   Kreatif dan inovatif.
  4. Tekun, teliti, dan produktif.
  5.   Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.

      Membangun kewirausahaan di indonesia harus dilakukan melalui tiga hal secara simultan yaitu : (a) masyarakat mengubah paradigm bahwa menjadi pekerja atau pns lebih terpandang daripada menjadi wirausahawan sukses, (b) lembaga pendidikan mempersiapkan bekal ilmu dan keterampilan dalam berwirausaha, dan (c) pemerintah memberikan dukungan yang kondusif berupa iklim usaha yang baik menyangkut perizinan, permodalan, dan infrastruktur.
            Kerangka pengembangan kewirausahaan di indonesia dapat dilakukan dengan beberapa strategi sebagai berikut :
1.      Memperbaiki pendidikan kewirausahaan.
2.      Menyediakan infrastruktur (prasarana) yang tidak terbatas hanya pada transportasi dan komunikasi, melainkan juga infrastuktur pendidikan, baik formal maupun nonformal.
3.      Menyediakan informasi seluas-luasnya bagi wirausahawan yang berada pada tahapan start-up melalui layanan internet.
4.      Membuka akses selebar-lebarnya dalam pendanaan terutama bagi ukm.
5.      Membuat program komunikasi dan inisiatif bagi kewirausahaan.
6.      Menetapkan bidang-bidang yang mudah dimasuki oleh wirausahawan baru (khususnya dibidang perdagangan dan kerajinan) serta mendorong wirausahawan yang sukses dibidang industry manufaktur.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", 
Salemba Empat 2012, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)




Bab 2 – persiapan pribadi pengusaha muda

Pengantar : kisah sukses pengusaha muda

Bisnis kreatif anak muda : distro
Distro (distribution outlet) yang semakin marak di bandung sejak 10 tahun terakhir telah menjadi satu bisnis anak muda yang mengedepankan kreativitas desain. Bahkan, kreativitas tersebut bisa dijadikan alat persaingan dalam mempertahankan konsumen serta merebut pasar baru, seperti yang tertera dalam slogan salah satu desain kreatif suatu distro, “pass the imagination through creation”
            Aditi erlangi (21), pemilik butik yang juga merancang desain produk fesyennya, mengaku menjadikan informasi pasar sebagai dasar trend an kreativitas desain yang berkembang. “tapi, ya dimodifikasi lagi dengan langsung menggambar apa saja yang ada dipikiran setelah mendapatkan inspirasi,” ucapnya. Namun untuk urusan aksesori, mahasiswi jurusan planologi institut teknologi bandung angkatan 2004 tersebut tidak melulu mengikuti perkembangan tren, melainkan menciptakan sesuatu yang unik dengan bahan dasar berbeda dari yang lain.
            Di airplane, jln. Aceh, bandung, desain tersebut dikerjakan oleh satu divisi kreatif yang beranggotakan lima orang desainer. Menurut lutfi ubaidillah dari bagian promosi airplane, dua dari lima desainer yang ada di airplane merupakan pemilik airplane, sehingga desain yang dibuat bisa benar – benar mencerminkan ide distro yang didirikan sejak tahun 1998 itu. Desain yang dibuat anak muda 20-an tahun dari jurusan seni rupa itb dan itenas itu pun kadang dirancang dalam satu tema besar sesuai “musimnya”. Dalam satu tahun, ada tiga tahun yang disesuaikan dengan acara tahunan.
            Bisnis kreatif muda memang menjual ide ide yang akhirnya dituangkan dalam berbagai macam produk. Ide tersebut pun selalu dipancing untuk melahirkan pembaruan – pembaruan atau inovasi. Tanpa inovasi, bisnis kreatif akan mati. Meski saat ini keberadaan distro sudah semakin banyak, para pengusahanya tidak menganggap satu sama lain sebagai pesaing. Mereka bersaing dalam hal inovasi, sehingga masing-masing berpacu untuk lebih inovatif tanpa mengabaikan semangat atau pesan sesuai konsep.

Mempersiapkan diri untuk menjadi pengusaha muda

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda, yaitu kepribadian, keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.
1.      Membangun kepribadian pengusaha muda
    Berikut merupakan beberapa hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian :
A.       Mengenal diri sendiri
      Ada beberapa hal yang harus dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu :
      1)      Mengenal karakter pribadi
           Untuk menjadi sukses, seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter        pribadi yang bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus asa, dan suka    bergaul dengan orang lain.
      2)      Mengenal bakat dan kemampuan
            Usaha yang berhasil biasanya terkait dengan mutu barang dan jasa yang  dihasilkan. Ada bakat yang dibawa sejak lahir, ada juga kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari proses belajar. Dengan mengenal lebih tepat bakat dan minatnya, seseorang dapat membawa dirinya ke usaha yang sesuai dengannya, sehingga dapat menjalankan bidang usahanya sambil menikmati hobinya.
B.       Mempersiapkan perubahan sikap mental
      Bagi pengusaha muda harus mempersiapkan perubahan sikap yang terdiri atas :
      1)      Siap menghadapi ketidakpastian
           Seorang pengusaha akan menghadapi ketidakpastian, misalnya pemasukan setiap harinya. Tidak ada jaminan seorang pengusaha akan mendapatkan pemasukan yang tetap setiap waktu. Namun demikian, ada usaha untuk memperkecil ketidakpastian, yaitu dengan membuat perencanaan usaha yang baik, detail, dan realistis.
      2)      Siap mengatakan “bisa”
           Seorang pengusaha pantang mengatakan “tidak bisa”. Sepanjang pelanggan bersedia membayar, maka kewajiban pengusaha untuk memenuhinya.
      3)      Siap bekerja keras, tekun, dan sabar
      4)      Berani mengambil risiko dan jangan sampai rugi.
2.      Mempersiapkan keterampilan pengusaha muda
      Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses diperlukan beberapa keterampilan softskill yang harus dikuasai yaitu :
      A.    Menjaga reputasi
           Reputasi yang baik merupakan modal utama bagi seorang pengusaha muda. Reputasi yang akan memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru. Reputasi seseorang dikenal orang lain melalui daftar riwayat hidupnya.
      B.     Kemampuan membangun jaringan
           Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun jaringan, yaitu :
           1)        Menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat
           2)       Menjadi anak gaul
                 Menjadi anak gaul berarti mengembangkan potensi sosialisasi yang ada dalam  diri seseorang. Bergaul ditujuksn untuk memperluas jaringan sosial atau koneksi.
           3)        Buat kartu nama yang menarik dan spesifik serta berikan kepada teman baru.
                 Kartu nama tersebut minimal akan membuat orang lain ingat kepada anda,  paling tidak mereka akan mengenal anda.
           4)         Tawarkan persahabatan yang tulus.
      C.     Naluri mengenali peluang usaha
           Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenali peluang usaha adalah :
          1)        Menentukan arah usaha dan minat
          2)        Menumbuhkan kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar
          3)        Menerapkan manajemen informasi
     D.    Kemampuan persuasi dan negosiasi
          Untuk meningkatkan kemampuan persuasi dan negosiasi, diperlukan adanya beberapa hal, yaitu :
          1)        Itikad baik untuk mencapai win-win solution
          2)        Mempersiapkan diri sebelum negosiasi
          3)        Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi
          4)        Sikap professional
3.  Membangun usaha saat muda
      A.    Adanya kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasiswa untuk berhasil dalam dunia usaha
      B.     Ada peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status mahasiswa dan kaum muda.
4.  Merealisasikan mimpi menjadi kenyataan
     Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada semua pengusaha muda.seorang pengusaha yang bekerja keras tanpa mimpi akan menjadi penjudi, seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan bekerja keras tanpa semangat akan menghasilkan robot pekerja, sedangkan seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan semangat tanpa melakukan tindakan apa pun hanya akan menjadi pemimpi. Pengusaha yang berhasil adalah seorang pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat, dan bertindak untuk mencapai tujuan.
         Ada pertanyaan, mengapa anak muda sekarang harus bermimpi menjadi pengusaha?  Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah :
A.    Persaingan mendapatkan pekerjaan semakin ketat.
B.     Kebebasan menentukan nasib sendiri dan berkreasi
C.     Potensi mendapatkan penghasilan yang tinggi
D.    Idealisme mengurangi pengangguran
          Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda, maka bagaimana mencapai mimpi tersebut?  Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, yaitu :
A.    Mengubah impian menjadi visi
B.     Menyusun rencana strategis
C.     Menetapkan rencana jangka pendek
Dalam rencana jangka pendek, diperlukan perencanaan yang sesuai dengan kaidah smart, yaitu :
     1)        Scecific, merupakan target yang harus dijabarkan secara jelas dan tidak bermakna ganda.
     2)        Measurable, merupakan target yang dapat diukur dengan jelas.
     3)        Acheivable, merupakan target yang dapat dicapai dengan realistis.
     4)        Reasonable, merupakan penetapan target yang mempunyai pijakan yang kuat untuk dapat dicapai.
     5)        Time based, merupakan kurun waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai target.
D.    Melaksanakan usaha



Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", 
Salemba Empat 2012, Jakarta  (Universitas Mercu Buana)








Membangun Jati diri Wirausaha Sukses

Perubahan situasi dan kondisi bisnis yang cepat melahirkan ketidak pastian dalam berusaha, kondisi tersebut sangat menyulitkan dan dapat berdampak buruk bagi usaha, tetapi bagi sebagian orang yang selalu berusaha menciptakan peluang usaha ditengah kesempatan dan kebutuhan hidup kondisi ini adalah tantangan yang dapat melahirkan peluang terbaik untuk memulai bisnis dan orang dengan kemampuan demikian disebut entrepreners. Pemanfaatan situasi ketidak pastian menjadi peluang dan bisnis baru bukan semata menjadi keuntungan pribadi pebisnis tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi pasar dan berkembangnya inovasi di masyarakat.

Perlu di ungkapkan disini, ketika terpaan krisis yang melanda Indonesia ternyata tidak selalu menimbulkan dampak negatif. Fenomena ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap krisis ekonomi membawa angin segar perubahan arah kebijakan pembangunan Indonesia, yang dulu lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh industri-industri besar hasil konglomerasi dan ketidakberpihakan pada pengembangan UKM. Kini, UKM lah yang menjadi fokus pengembangan ekonomi Indonesia sebagai penunjang pokok pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.



Hasil survey lembaga penelitian SMERU “Peta Upaya Penguatan Usaha Mikro/Kecil di tingkat Pusat tahun 1997-2003” Desember 2003 telah membuktikan kekuatan UKM sebagai katup pengaman (safety valve) kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Cerita di balik musibah selalu ada hikmah yang dapat diambil, benar-benar dapat dibuktikan oleh bangsa Indonesia dengan fenomena ketahanan UMKM tersebut.


Keberadaan dan peran strategis UMKM  dalam perekonomian mendorong berbagai pihak untuk bahu membahu melakukan pemberdayaan dan dukungan, seluruh komponen di bangsa ini bergerak dalam pembinaan UMKM termasuk BUMN dalam bentuk Program Bina Lingkungan (PKBL), perusahaan-perusahaan dengan program Community Social Responsibility (CSR),perbangkan dengan kredit usaha mikro, dan lainnya tidak ketinggalam Perguruan Tinggi berperan memlalui program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) dengan konsultansi bisnis dan peningkatan kemampuan manajerial usaha.



Perlu menjadi catatan bahwa, usaha yang datangnya dari luar dalam pemberdayaan UMKM hanya sebatas stimulus atau rangsangan, maju mundur dan berkembangnya UMKM adalah mutlak karena keinginan dan motivasi dari pelaku usaha itu sendiri dengan merubah pola berfikir usaha sekedar menutupi kebutuhan berubah menjadi seorang entrepreneur.

Entrepreneurship

Sebelum pembahasan lebih lanjut, sebagai bahan pemikiran pengetahuan berikut digambarkan secara sederhana dengan mengkompilasi beberapa pemikiran ahli tentang apa yang dimaksud dengan entrepreuneurship dan entrepreneur, sebagai berikut:

Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan suatu sikap, semangat, seni dan kemampuan untuk melihat dan memanpaatkan peluang dan menggunakan sumber daya untuk memperoleh keuntungan (profit oriented), memperoleh keuntungan bagi organisasi berarti menuntut pengelolanya mengerahkan segala kemampuannya untuk melihat peluang dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk tujuan organisasi.
Merujuk pada Jeffrey Timmons (1990), bahwa : ”Entrepreneurship is the ability to create and build a vision from practically nothing”, berdasarkan definisi di atas maka jika ditinjau dari sudut pandang pelaku kewirausahaan merupakan suatu konsep dimana seseorang yang memiliki tujuan hidupnya untuk selalu menciptakan yang tidak ada menjadi ada dengan didasari oleh keinginan untuk mengaplikasikan energi yang dimilkinya dalam sebuah usaha dan tidak sekedar melihat dan menganalisis, wirausaha merupakan usaha untuk membangun perusahaan dengan didasari oleh kemampuan dan keahliannya sendiri, hal ini di dasari oleh cara pandang yang berbeda terhadap masalah, kontradiksi sebagai peluang, keinginan yang kuat diiringi kemampuan untuk menemukan dan mengontrol sumber daya yang tidak dimiliki orang lain.

Keith S. Glancey and Ronald W. McQuaid (2002:5) mendefinisikan entrepreneurship sebagai“seseorang yang selalu mengedepankan efisiensi ekonomi dalam proses penciptaan nilai tambah yang dilakukannya dalam membuat sesuatu yang baru, entrepreneur akan menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya dan menyadari setiap resiko yang mungkin timbul seperti kehilangan uang, barang dan resiko sosial lainnya. Harapan bagi entrepreneur  adalah independensi dirinya atau kenginan untuk mengatur orang lain, selain juga memperoleh keuntungan secara fisik dan keuangan.

Independensi diri merupakan hal penting bagi wirausaha selain mengendalikan keuntungan dan pertubuhan usaha, sebagaimana kutipan yang di buat oleh Buchari Alma (2005:31) merujuk pada Raymond Kao and Rusell Knight (1987:13), “An entrepreneur is an independent, growth oriented owner-operator” . Menjadi wirausaha bukan sekedar untuk memperoleh kebutuhan fisik dan keamanan, wirausaha harus didasari oleh motivasi untuk berprestasi dan mencapai aktualisasi diri sebagai puncak kebutuhan individu, 

Kewirausahaan dipandang sebagai suatu proses adalah dorong yang penuh antusiasme untuk terus berinovasi dan penuh semangat untuk melaksanakan ide-ide tujuan untuk keuntungan luar biasa, untuk mewujudkannya wirasusahawan tidak sekedar cukup memiliki keahlian dan sumber daya fisik, ide-ide cemerlang mutlak di perlukan,   pentingnya cemerlang dalam wirausaha diungkapkan oleh Peter Druker (1993) dengan mendefinisikan wirausaha sebagai “kemampuan dalam mengubah ide-ide cemerlang menjadi usaha yang menghasilkan keuntungan”.  
Berdasarkan definisi-definisi di atas ada beberapa kata kunci tentang pengertianentrepreneurship, yaitu : 1. aktivitas manusia yang creative dan inovatif; 2. kemampuan untuk membuat dan membangun yang belum ada; 3. visi untuk bersedia mengambil resiko; 4. kewirausahaan adalah ciri orang yang memliki motivasi mencapai independensi dan jati diri, 5. proses antusiasme seseorang yang beranjak dari usaha untuk mengaflikasikan ide menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan. Entrepreneur juga merupakan orang-orang yang memiliki paradigma hidupnya sebagai inovator, creator dan oportunis, orang ini juga menjadi kunci perubahan yang mampu menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan dirinya dan masyarakat disekitanya.

Senada dengan pandangan di atas Zimemerer and Scarborough (2008:6) mendefinisikan : “Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting dan menggabungkan sumber daya yang di perlukan untuk mengkapitalisasikan sumber daya-sumber daya tersebut.”

 Entrepreneur

Pengertian entrepreneurship yang jika disematkan dalam diri seseorang yang seringkali disebut sebagai disebut entrepreneur atau wirausaha, adalah orang yang memiliki syaratentrepreneurship yaitu orang-orang yang inovatif, kreatif oportunistik, bersedia menanggung resiko, selalu memiliki insiatif, selalu berkeinginan untuk mencoba merubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan percaya diri. Selain itu diperlukan juga kunci sukses bagi entrepreneur adalah memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan bersaing, sehat jasmani dan rohani, selalu memiliki energi yang tinggi, memiliki kemampuan mengelola uang, menginginkan kekuasaan dan memiliki kemampuan dan keinginan untuk berafiliasi.

Prespektif dasar untuk mengidentifikasi seseorang sebagai entrepreneur dalam diri seseorang dapat dilihat dari dua kateogori, yakni faktor obyektif yang lebih bersifak kuantitatif dari pelaku usaha seperti demografi dan pengalaman, juga faktor subyektif yang dinilai melalui sikap, sifat dan nilai yang melekat pada entrepreneur itu sendiri . Konsepsi dasar kajian entrepreneur dewasa ini cenderung untuk mengungkapkan secara mendalam faktor-faktor subjektif sebagai dasar penilaian entrepreneur.

Entrepreneur dalam presfektif Bill Bolton and John (2004:16) mengutip Bo Peabody (entrepreneur, millionaire and founder of Internet business, Tripod) adalah: “A person who habitually creates and innovates to build something of recognized value around perceived opportunities” dalam pandangannya entrepreneur adalah perilaku individu yang menjadi kebiasaan bukan suatu sistem yang diciptakan dan didorongkan pada seseorang, entrepreneurs lebih cenderung pada kebiasaan yang dilakukan seseorang.

Kebiasaan seorang entrepreneur atau kelompok orang dalam perusahaan yang dimaksud adalah kebiasaan untuk selalu ingin merubah sesuatu menjadi lebih berguna dan menguntungkan, kebiasaan itu ditunjukan melalui perilaku-perilaku (behaviors) individu dan menjadi gaya hidup. Seseorang tidak dapat diorong dan/atau dihentikan kebiasaan dan gaya hidupnya sebagaientrepreneur atau bukan, karena menjadi  entrepreneur menjadi dasarnya adalah karakter dirinya.

Formulasi sederhana yang menggambarkan seseorang dapat digategorikan sebagaientrepreneur atau bukan Keith S. Glancey and Ronald W. McQuaid (2002:6-10), memberikan ciri utama entrepreneur yaitu orang-orang yang dapat menggabungkan kemampuan fungsi dalam dirinya sebagai pengambil resiko, mampu mengalokasikan sumber daya dan innovator.

Coskun Samli (2009;28) merujuk pada Contillon (1755) menerangkan bahwa entreprenurmerupakan orang yang dipersepsikan selalu “proaktif, berfikir, kreatif dan personal yang memiliki keahlian khusus”, lebih jauh Samli (2009;28). Dengan kata lain tidak semua orang dapat menjadientrepreneur, dalam konteks ini secara umum dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang selalu yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan apapun, keyakinan ini didasari oleh kebiasaannya yang selalu bekerja keras, tanpa mengenal lelah, cepat bertindak dan efisien, ketika menghadapi masalah sepat mengambil tindakan dan memiliki alternatif beragam.

Wirausaha juga dituntut untuk mengambil alternatif tindakan secara rasional dan realistis, memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga mampu mengendalikan semua pekerjaan yang telah di putuskannya. Ambisi untuk meraih kesuksesan harus menjadi dasar perilakunya yang ditunjang dengan keahlian personalitas untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan dari luar, sebagai wirausaha, seseorang di tuntut untuk mendayagunakan sumberdaya organisasinya secara efektif dan efisien.
Kepribadian entrepreneur dituntut untuk komprehensif dari seseorang yang berbeda dengan orang lain, kepribadian itu sendiri tidak akan berjalan sempurna dan harus ditunjang dengan keahliannya dalam melihat peluang bisnis, kemampuan analisis yang cepat, berfikir cepat dan fokus, siap memulai dengan hal-hal yang kecil dan usaha yang keras untuk memimpin pasar.

Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan dominan dalam proses pengambilan keputusan, memiliki keahlian dan kecerdasan emosional untuk mewujudkan kebebasan diri dan memiliki independensi.

Karakteristik Entrepreneur

Sifat, sikap, nilai yang mendasari kepribadian seseorang adalah uniq dan sebagai entrepreneur atau setidaknya berpotensi sebagai entrepreneur harus memiliki keunikan tersebut, dalam hal banyak persi dari banyak ahli yang mencoba melakukan identifikasi terhadap faktor kepribadian individu yang memiliki kecenderungan sebagai entrepreneur dan karakteristik-karakteristik individu dari entrepreneur yang telah berhasil.



Pandangan tentang karakteristik individual yang harus dimiliki entrepreneur sebagaimana diungkapkan Scarborough & Thomas W. Zimmerer (2008, 7-9), , antara lain :

1.         Bertanggungjawab
2.         Siap mengambil resiko
3.         Membutuhkan umpan balik
4.         Percaya diri untuk meraih sukse
5.         Berenergi tinggi
6.         Berorientasi kedepan
7.         Memiliki kemampuan menganalisis
8.         Berorientasi untuk keuntungan

Berdasarkan pandangan di atas memberikan gambaran bahwa faktor motivasi untuk meraih sukses dan keyakinan bahwa kesuksesan itu penting dimiliki oleh seseorang yang disebutentrepreneur, faktor motivasi ini harus dimulai dari diri sendiri mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi, selalu berusaha mencapai yang terbaik, pengusaan terhadap sesuatu, selalu ingin dominan, siap menghadapi perubahan dan menginginkan kekuasaan terhadap orang lain.
Faktor Keyakinan akan diri sendiri juga harus dimiliki oleh entrepreneur dan dalam dirinya harus ada memiliki kepercayaan bahwa keberhasilan adalah hasil usaha sendiri bukan ditentukan nasib dan keberuntungan, atau dengan kata lain seseorang yang memiliki kecenderungan kendali diri dominan.

Kesimpulan

        Keberhasilan seseorang dalam melakukan usaha sangat tergantung dari seberapa besar usaha yang dilakukannya, orang lain atau factor diluar dirinya hanya sedikit mempengaruhi keberhasilan seseorang. Menjadi wirausaha sukses adalah upaya bagaimana usaha yang dilakukan sekarang terus berkembang dengan baik bukan sekedar cukup sampai seperti ini, tapi harus mampu lebih dari ini.
        Berbagai pihak yang terlibat dalam pemberdayaan UMKM bukan factor penentu keberhasilan, dan peran itu hanya sebatas stimulus, rangsangan dan saran-saran yang berguna bagi pengelola UMKM untuk berbuat yang terbaik berdasar jati diri yang dimilikinya. Pengembangan juga perlu ilmu dan keterampilan tersendiri kemanfaatan dari ilmu yang di peroleh dalam berbagai pelatihan yang diikuti adalah dasar bagaimana pelaku usaha memperkaya jati dirinya untuk selalu optimis dalam berusaha.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar