Bab 1 – Konsepsi Dasar Kewirausahaan
Pengantar:
mengapa semakin banyak dibutuhkan wirausahawan baru?
Perbedaan
dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta factor lingkungan dimana seseorang
berada, akan menentukan karier seperti apa yang mereka inginkan di masa depan.
Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi pengusaha
(wirausahawan), mungkin karena penghasilan tidak menentu, risiko terlalu besar,
dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal. Berdasarkan berbagai
pengalaman pengusaha sukses, ternyata menjadi pengusaha menjanjikan masa depan
yang sangat cemerlang, penghasilan tidak terbatas, dan dapat mengatur waktunya
sendiri.
Dan dikarenakan tingkat pengangguran
disetiap jenjang pendidikan sudah semakin parah dan perlu segera dicari
pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sector usaha. Dengan
demikian, menjadi wirausahawan pada saat ini sangat diperlukan, tidak hanya
untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang lebih penting dan mendesak adalah
untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menciptakan lapangan kerja bagi
orang lain.
Mengapa harus berwirausaha? Anda
tentu masih ingat, saat indonesia mengalami krisis pada tahun 1997 – 1998.
Banyak perusahaan besar yang tumbang khususnya disektor perbankan, property,
dan pabrikan berbahan baku impor. Siapa yang menyelamatkan bangsa indonesia
dari krisis? Anda tentu sudah tahu, yaitu banyaknya pengusaha kecil dan
menengah yang berdiri kokoh ditengah krisis. Pengusaha ini mampu bertahan
karena memproduksi barang dan jasa dengan bahan baku dalam negeri dan
berorientasi ekspor, tenaga kerja yang efisien, dan biaya tetap yang kecil.
Merupakan tantangan bagi para
sarjana di saat ini, yaitu ditengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan
sulitnya mencarai pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk
mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah, maupun besar untuk menciptakan
lapangan kerja bagi dirinya sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan,
maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.
Sukses
membutuhkan kerja keras
Tidak ada keberhasilan tanpa kerja
keras. Apa pun
pekerjaan dan usaha kita, tanpa kerja keras tidak akan membuahkan hasil. Ujian
tanpa belajar tidak akan menghasilkan ipk yang bagus, kursus bahasa inggris
tanpa terlatih tidak akan memberikan hasil maksimal, dll. Bgeitu pula dalam
menjalankan usaha, jika ingin menjadi wirausahawan yang berhasil maka syarat
utamanya adalah harus mau bekerja keras.
Berbicara
tentang kerja keras sebagai kunci keberhasilan, anda tentu masih ingat rudi
hartono atau taufik hidayat sebagai pebulutangkis yang sangat terkenal karena
telah memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional bahkan berkali-kali
menjadi juara. Prestasi tersebut tidak begitu saja diperoleh, mereka berlatih
dengan sangat keras dan memiliki jadwal yang ketat untuk mengasah dan
memperdalam taktik dan teknik untuk menjadi pemenang dalam setiap pertandingan.
Mereka berlatih dengan cara berlari antara 10 sampai 12 km setiap harinya,
selain melakukan latihan pertandingan pemanasan. Hal ini pun dilakukan oleh
para olahragawan atau para pemain jenis pertandingan olahraga lainnya sebagai
upaya penting dalam menjaga kondisi badan dan persiapan mental untuk menghadapi
setiap pertandingan.
Begitu pula jika anda ingin menjadi
seorang pengusaha (wirausahawan) sukses, maka usaha atau bisnis apa pun akan
dapat dilakukan dengan mudah apabila terlebih dahulu dibekali atau memiliki
landasan yang kuat berupa pengalaman, pola pikir, kemampuan dan cara mengelola
suatu usaha yang baik, mampu mengarahkan usahanya pada keadaan yang terus
menguntungkan serta motivasi yang kuat untuk menjadi pengusaha. Semakin sering
berlatih atau mencoba melakukan sesuatu, maka semakin besar peluang untuk meraih
keberhasilan. Oleh sebab itu, semakin sering kita mengasah diri untuk menjadi
pengusaha, maka semakin besar peluang kita menjadi pengusaha sukses.
Pengertian
kewirausahaan
untuk mengetahui pengertian
kewirausahaan, berikut ini adalah beberapa definisi dari para pakar mengenai
wirausahawan :
- Wirausahawan adalah seseorang yang menemukan gagasan baru dan selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan tinggi.
- Wirausahawan adalah orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang dapat mengenali potensi atas barang dan jasa.
- Wirausahawan adalah orang yang dapat melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi
Berdasarkan pendapat para pakar yang
diuraikan diatas, terdapat ciri umum yang selalu terdapat dalam diri
wirausahawan, yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau
menciptakan sesuatu yang benar – benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovatif.
jadi,
pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) adalah sesorang yang menciptakan sebuah
usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk
memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan
dan memanfaatkan sember daya yang diperlukan.
Keuntungan menjadi wirausahawan
Beberapa peluang sebagai keuntungan
yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai
berikut :
1.
Mempunyai
kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki.
2.
Mempunyai
kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
3.
Memperoleh
manfaat dan laba yang maksimal.
4.
Terbuka
kesempatan untuk melakukan perubahan.
5.
Terbuka
peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan kesempatan kerja.
6.
Terbuka
peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha
mereka.
Ciri dan Sikap Wirausahawan
Wirausahawan yang sukses haruslah orang
yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta mencari
pilihan dari berbagai alternative masalah dan solusinya. Geoffrey g. Meredith
(1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
- Percaya diri
- Berorientasi pada tugas dan hasil
- Berani mengambil risiko
- Kepemimpinan
- Keorisinalan
- Berorientasi pada masa depan
Berdasarkan ciri – ciri wirausahawan
di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat dilihat
dari kegiatannya sehari – hari sebagai berikut :
- Disiplin
- Komitmen tinggi
- Jujur
- Kreatif dan inovatif
- Mandiri
- Realistis
Membangun kewirausahaan di indonesia
Disamping rendahnya motivasi menjadi
wirausahawan, salah satu factor yang mempersulit tumbuhnya kewirausahawan di
indonesia adalah masalah birokrasi pemerintahan. Masalah birokrasi dimulai dari
perizinan sampai kebijakan dunia perbankan yang sampai saat ini masih menjadi
perbincangan yang tak ada ujung pangkalnya,. Sehingga kita harus membangun
semangat diri yang kuat bahwa baik buruknya kondisi hidup sesorang bergantung
pada diri kita sendiri tanpa menggantungkan diri pada orang lain. Semangat
kewirausahaan harus dibangun berdasarkan asas pokok sebagai berikut :
- Kemauan kuat berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat mandiri.
- Mampu membuat keputusan yang tepat dan berani mengambil risiko.
- Kreatif dan inovatif.
- Tekun, teliti, dan produktif.
- Berkarya dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang sehat.
Membangun
kewirausahaan di indonesia harus dilakukan melalui tiga hal secara simultan
yaitu : (a) masyarakat mengubah paradigm bahwa menjadi pekerja atau pns lebih terpandang
daripada menjadi wirausahawan sukses, (b) lembaga pendidikan mempersiapkan
bekal ilmu dan keterampilan dalam berwirausaha, dan (c) pemerintah memberikan
dukungan yang kondusif berupa iklim usaha yang baik menyangkut perizinan,
permodalan, dan infrastruktur.
Kerangka
pengembangan kewirausahaan di indonesia dapat dilakukan dengan beberapa
strategi sebagai berikut :
1.
Memperbaiki
pendidikan kewirausahaan.
2.
Menyediakan
infrastruktur (prasarana) yang tidak terbatas hanya pada transportasi dan
komunikasi, melainkan juga infrastuktur pendidikan, baik formal maupun
nonformal.
3.
Menyediakan
informasi seluas-luasnya bagi wirausahawan yang berada pada tahapan start-up melalui layanan internet.
4.
Membuka
akses selebar-lebarnya dalam pendanaan terutama bagi ukm.
5.
Membuat
program komunikasi dan inisiatif bagi kewirausahaan.
6.
Menetapkan
bidang-bidang yang mudah dimasuki oleh wirausahawan baru (khususnya dibidang
perdagangan dan kerajinan) serta mendorong wirausahawan yang sukses dibidang
industry manufaktur.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda",
Salemba Empat 2012, Jakarta (Universitas Mercu Buana)
Perubahan situasi dan kondisi bisnis yang cepat melahirkan ketidak pastian dalam berusaha, kondisi tersebut sangat menyulitkan dan dapat berdampak buruk bagi usaha, tetapi bagi sebagian orang yang selalu berusaha menciptakan peluang usaha ditengah kesempatan dan kebutuhan hidup kondisi ini adalah tantangan yang dapat melahirkan peluang terbaik untuk memulai bisnis dan orang dengan kemampuan demikian disebut entrepreners. Pemanfaatan situasi ketidak pastian menjadi peluang dan bisnis baru bukan semata menjadi keuntungan pribadi pebisnis tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi pasar dan berkembangnya inovasi di masyarakat.
Perlu di ungkapkan disini, ketika terpaan krisis yang melanda Indonesia ternyata tidak selalu menimbulkan dampak negatif. Fenomena ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap krisis ekonomi membawa angin segar perubahan arah kebijakan pembangunan Indonesia, yang dulu lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh industri-industri besar hasil konglomerasi dan ketidakberpihakan pada pengembangan UKM. Kini, UKM lah yang menjadi fokus pengembangan ekonomi Indonesia sebagai penunjang pokok pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Hasil survey lembaga penelitian SMERU “Peta Upaya Penguatan Usaha Mikro/Kecil di tingkat Pusat tahun 1997-2003” Desember 2003 telah membuktikan kekuatan UKM sebagai katup pengaman (safety valve) kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Cerita di balik musibah selalu ada hikmah yang dapat diambil, benar-benar dapat dibuktikan oleh bangsa Indonesia dengan fenomena ketahanan UMKM tersebut.
Perlu menjadi catatan bahwa, usaha yang datangnya dari luar dalam pemberdayaan UMKM hanya sebatas stimulus atau rangsangan, maju mundur dan berkembangnya UMKM adalah mutlak karena keinginan dan motivasi dari pelaku usaha itu sendiri dengan merubah pola berfikir usaha sekedar menutupi kebutuhan berubah menjadi seorang entrepreneur.
Entrepreneurship
Sebelum pembahasan lebih lanjut, sebagai bahan pemikiran pengetahuan berikut digambarkan secara sederhana dengan mengkompilasi beberapa pemikiran ahli tentang apa yang dimaksud dengan entrepreuneurship dan entrepreneur, sebagai berikut:
Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan suatu sikap, semangat, seni dan kemampuan untuk melihat dan memanpaatkan peluang dan menggunakan sumber daya untuk memperoleh keuntungan (profit oriented), memperoleh keuntungan bagi organisasi berarti menuntut pengelolanya mengerahkan segala kemampuannya untuk melihat peluang dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk tujuan organisasi.
Kewirausahaan dipandang sebagai suatu proses adalah dorong yang penuh antusiasme untuk terus berinovasi dan penuh semangat untuk melaksanakan ide-ide tujuan untuk keuntungan luar biasa, untuk mewujudkannya wirasusahawan tidak sekedar cukup memiliki keahlian dan sumber daya fisik, ide-ide cemerlang mutlak di perlukan, pentingnya cemerlang dalam wirausaha diungkapkan oleh Peter Druker (1993) dengan mendefinisikan wirausaha sebagai “kemampuan dalam mengubah ide-ide cemerlang menjadi usaha yang menghasilkan keuntungan”.
Senada dengan pandangan di atas Zimemerer and Scarborough (2008:6) mendefinisikan : “Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting dan menggabungkan sumber daya yang di perlukan untuk mengkapitalisasikan sumber daya-sumber daya tersebut.”
Entrepreneur
Pengertian entrepreneurship yang jika disematkan dalam diri seseorang yang seringkali disebut sebagai disebut entrepreneur atau wirausaha, adalah orang yang memiliki syaratentrepreneurship yaitu orang-orang yang inovatif, kreatif oportunistik, bersedia menanggung resiko, selalu memiliki insiatif, selalu berkeinginan untuk mencoba merubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan percaya diri. Selain itu diperlukan juga kunci sukses bagi entrepreneur adalah memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan bersaing, sehat jasmani dan rohani, selalu memiliki energi yang tinggi, memiliki kemampuan mengelola uang, menginginkan kekuasaan dan memiliki kemampuan dan keinginan untuk berafiliasi.
Prespektif dasar untuk mengidentifikasi seseorang sebagai entrepreneur dalam diri seseorang dapat dilihat dari dua kateogori, yakni faktor obyektif yang lebih bersifak kuantitatif dari pelaku usaha seperti demografi dan pengalaman, juga faktor subyektif yang dinilai melalui sikap, sifat dan nilai yang melekat pada entrepreneur itu sendiri . Konsepsi dasar kajian entrepreneur dewasa ini cenderung untuk mengungkapkan secara mendalam faktor-faktor subjektif sebagai dasar penilaian entrepreneur.
Entrepreneur dalam presfektif Bill Bolton and John (2004:16) mengutip Bo Peabody (entrepreneur, millionaire and founder of Internet business, Tripod) adalah: “A person who habitually creates and innovates to build something of recognized value around perceived opportunities” dalam pandangannya entrepreneur adalah perilaku individu yang menjadi kebiasaan bukan suatu sistem yang diciptakan dan didorongkan pada seseorang, entrepreneurs lebih cenderung pada kebiasaan yang dilakukan seseorang.
Kebiasaan seorang entrepreneur atau kelompok orang dalam perusahaan yang dimaksud adalah kebiasaan untuk selalu ingin merubah sesuatu menjadi lebih berguna dan menguntungkan, kebiasaan itu ditunjukan melalui perilaku-perilaku (behaviors) individu dan menjadi gaya hidup. Seseorang tidak dapat diorong dan/atau dihentikan kebiasaan dan gaya hidupnya sebagaientrepreneur atau bukan, karena menjadi entrepreneur menjadi dasarnya adalah karakter dirinya.
Coskun Samli (2009;28) merujuk pada Contillon (1755) menerangkan bahwa entreprenurmerupakan orang yang dipersepsikan selalu “proaktif, berfikir, kreatif dan personal yang memiliki keahlian khusus”, lebih jauh Samli (2009;28). Dengan kata lain tidak semua orang dapat menjadientrepreneur, dalam konteks ini secara umum dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang selalu yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan apapun, keyakinan ini didasari oleh kebiasaannya yang selalu bekerja keras, tanpa mengenal lelah, cepat bertindak dan efisien, ketika menghadapi masalah sepat mengambil tindakan dan memiliki alternatif beragam.
Wirausaha juga dituntut untuk mengambil alternatif tindakan secara rasional dan realistis, memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga mampu mengendalikan semua pekerjaan yang telah di putuskannya. Ambisi untuk meraih kesuksesan harus menjadi dasar perilakunya yang ditunjang dengan keahlian personalitas untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan dari luar, sebagai wirausaha, seseorang di tuntut untuk mendayagunakan sumberdaya organisasinya secara efektif dan efisien.
Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan dominan dalam proses pengambilan keputusan, memiliki keahlian dan kecerdasan emosional untuk mewujudkan kebebasan diri dan memiliki independensi.
Karakteristik Entrepreneur
Sifat, sikap, nilai yang mendasari kepribadian seseorang adalah uniq dan sebagai entrepreneur atau setidaknya berpotensi sebagai entrepreneur harus memiliki keunikan tersebut, dalam hal banyak persi dari banyak ahli yang mencoba melakukan identifikasi terhadap faktor kepribadian individu yang memiliki kecenderungan sebagai entrepreneur dan karakteristik-karakteristik individu dari entrepreneur yang telah berhasil.
Pandangan tentang karakteristik individual yang harus dimiliki entrepreneur sebagaimana diungkapkan Scarborough & Thomas W. Zimmerer (2008, 7-9), , antara lain :
1. Bertanggungjawab
Berdasarkan pandangan di atas memberikan gambaran bahwa faktor motivasi untuk meraih sukses dan keyakinan bahwa kesuksesan itu penting dimiliki oleh seseorang yang disebutentrepreneur, faktor motivasi ini harus dimulai dari diri sendiri mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi, selalu berusaha mencapai yang terbaik, pengusaan terhadap sesuatu, selalu ingin dominan, siap menghadapi perubahan dan menginginkan kekuasaan terhadap orang lain.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda",
Salemba Empat 2012, Jakarta (Universitas Mercu Buana)
Bab
2 – persiapan pribadi pengusaha muda
Pengantar
: kisah sukses pengusaha muda
Bisnis
kreatif anak muda : distro
Distro (distribution outlet) yang semakin marak
di bandung sejak 10 tahun terakhir telah menjadi satu bisnis anak muda yang
mengedepankan kreativitas desain. Bahkan, kreativitas tersebut bisa dijadikan
alat persaingan dalam mempertahankan konsumen serta merebut pasar baru, seperti
yang tertera dalam slogan salah satu desain kreatif suatu distro, “pass the
imagination through creation”
Aditi erlangi (21), pemilik butik
yang juga merancang desain produk fesyennya, mengaku menjadikan informasi pasar
sebagai dasar trend an kreativitas desain yang berkembang. “tapi, ya
dimodifikasi lagi dengan langsung menggambar apa saja yang ada dipikiran
setelah mendapatkan inspirasi,” ucapnya. Namun untuk urusan aksesori, mahasiswi
jurusan planologi institut teknologi bandung angkatan 2004 tersebut tidak
melulu mengikuti perkembangan tren, melainkan menciptakan sesuatu yang unik
dengan bahan dasar berbeda dari yang lain.
Di airplane, jln. Aceh, bandung,
desain tersebut dikerjakan oleh satu divisi kreatif yang beranggotakan lima
orang desainer. Menurut lutfi ubaidillah dari bagian promosi airplane, dua dari
lima desainer yang ada di airplane merupakan pemilik airplane, sehingga desain
yang dibuat bisa benar – benar mencerminkan ide distro yang didirikan sejak
tahun 1998 itu. Desain yang dibuat anak muda 20-an tahun dari jurusan seni rupa
itb dan itenas itu pun kadang dirancang dalam satu tema besar sesuai
“musimnya”. Dalam satu tahun, ada tiga tahun yang disesuaikan dengan acara
tahunan.
Bisnis kreatif muda memang menjual
ide ide yang akhirnya dituangkan dalam berbagai macam produk. Ide tersebut pun
selalu dipancing untuk melahirkan pembaruan – pembaruan atau inovasi. Tanpa
inovasi, bisnis kreatif akan mati. Meski saat ini keberadaan distro sudah
semakin banyak, para pengusahanya tidak menganggap satu sama lain sebagai
pesaing. Mereka bersaing dalam hal inovasi, sehingga masing-masing berpacu
untuk lebih inovatif tanpa mengabaikan semangat atau pesan sesuai konsep.
Mempersiapkan
diri untuk menjadi pengusaha muda
Ada beberapa
hal yang harus dipersiapkan untuk menjadi pengusaha muda, yaitu kepribadian,
keterampilan, kekuatan, dan kemauan merealisasikan mimpi menjadi kenyataan.
1. Membangun kepribadian pengusaha muda
Berikut merupakan beberapa
hal yang terkait dengan usaha membangun kepribadian :
A.
Mengenal
diri sendiri
Ada beberapa hal yang
harus dibangun terkait dengan mengenal diri sendiri, yaitu :
1)
Mengenal
karakter pribadi
Untuk menjadi sukses,
seorang pengusaha paling tidak harus mempunyai karakter pribadi yang
bermotivasi tinggi, suka mencari tantangan, tidak mudah putus asa, dan suka bergaul dengan orang lain.
2)
Mengenal
bakat dan kemampuan
Usaha yang berhasil
biasanya terkait dengan mutu barang dan jasa yang dihasilkan. Ada bakat yang
dibawa sejak lahir, ada juga kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari proses belajar. Dengan mengenal lebih tepat bakat dan minatnya,
seseorang dapat membawa dirinya ke usaha yang sesuai dengannya, sehingga dapat
menjalankan bidang usahanya sambil menikmati hobinya.
B.
Mempersiapkan
perubahan sikap mental
Bagi pengusaha muda harus
mempersiapkan perubahan sikap yang terdiri atas :
1)
Siap
menghadapi ketidakpastian
Seorang pengusaha akan
menghadapi ketidakpastian, misalnya pemasukan setiap harinya. Tidak ada jaminan
seorang pengusaha akan mendapatkan pemasukan yang tetap setiap waktu. Namun
demikian, ada usaha untuk memperkecil ketidakpastian, yaitu dengan membuat
perencanaan usaha yang baik, detail, dan realistis.
2)
Siap
mengatakan “bisa”
Seorang pengusaha pantang
mengatakan “tidak bisa”. Sepanjang pelanggan bersedia membayar, maka kewajiban
pengusaha untuk memenuhinya.
3)
Siap
bekerja keras, tekun, dan sabar
4)
Berani
mengambil risiko dan jangan sampai rugi.
2. Mempersiapkan keterampilan pengusaha muda
Untuk menjadi pengusaha muda yang sukses diperlukan beberapa
keterampilan softskill yang harus dikuasai yaitu :
A.
Menjaga
reputasi
Reputasi yang baik
merupakan modal utama bagi seorang pengusaha muda. Reputasi yang akan
memudahkan dalam membuat jaringan dan memperkenalkan usaha baru. Reputasi
seseorang dikenal orang lain melalui daftar riwayat hidupnya.
B.
Kemampuan
membangun jaringan
Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan dalam membangun jaringan, yaitu :
1)
Menumbuhkan
rasa percaya diri yang kuat
2) Menjadi
anak gaul
Menjadi anak gaul berarti
mengembangkan potensi sosialisasi yang ada dalam diri seseorang. Bergaul
ditujuksn untuk memperluas jaringan sosial atau koneksi.
3) Buat
kartu nama yang menarik dan spesifik serta berikan kepada teman baru.
Kartu nama tersebut
minimal akan membuat orang lain ingat kepada anda, paling tidak mereka akan
mengenal anda.
4)
Tawarkan
persahabatan yang tulus.
C.
Naluri
mengenali peluang usaha
Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan keterampilan naluri mengenali peluang usaha adalah
:
1)
Menentukan
arah usaha dan minat
2)
Menumbuhkan
kepekaan lingkungan dan kondisi di sekitar
3)
Menerapkan
manajemen informasi
D.
Kemampuan
persuasi dan negosiasi
Untuk meningkatkan
kemampuan persuasi dan negosiasi, diperlukan adanya beberapa hal, yaitu :
1)
Itikad
baik untuk mencapai win-win solution
2)
Mempersiapkan
diri sebelum negosiasi
3)
Meningkatkan
kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi
4)
Sikap
professional
3. Membangun usaha saat muda
3. Membangun usaha saat muda
A.
Adanya
kekuatan positif yang dimiliki kaum muda, terutama mahasiswa untuk berhasil
dalam dunia usaha
B.
Ada
peluang cukup besar berwujud potensi yang perlu dikembangkan dari status
mahasiswa dan kaum muda.
4. Merealisasikan mimpi menjadi kenyataan
Mewujudkan mimpi menjadi kenyataan
merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada semua pengusaha muda.seorang
pengusaha yang bekerja keras tanpa mimpi akan menjadi penjudi, seorang
pengusaha yang memiliki mimpi dan bekerja keras tanpa semangat akan
menghasilkan robot pekerja, sedangkan seorang pengusaha yang memiliki mimpi dan
semangat tanpa melakukan tindakan apa pun hanya akan menjadi pemimpi. Pengusaha
yang berhasil adalah seorang pengusaha yang mampu bermimpi, bersemangat, dan
bertindak untuk mencapai tujuan.
Ada pertanyaan,
mengapa anak muda sekarang harus bermimpi menjadi pengusaha? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah :
A.
Persaingan
mendapatkan pekerjaan semakin ketat.
B.
Kebebasan
menentukan nasib sendiri dan berkreasi
C.
Potensi
mendapatkan penghasilan yang tinggi
D.
Idealisme
mengurangi pengangguran
Setelah bersemangat menjadi pengusaha muda,
maka bagaimana mencapai mimpi tersebut?
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan, yaitu :
A.
Mengubah
impian menjadi visi
B.
Menyusun
rencana strategis
C.
Menetapkan
rencana jangka pendek
Dalam rencana jangka
pendek, diperlukan perencanaan yang sesuai dengan kaidah smart, yaitu :
1)
Scecific, merupakan target yang harus
dijabarkan secara jelas dan tidak bermakna ganda.
2)
Measurable, merupakan target yang dapat diukur
dengan jelas.
3)
Acheivable, merupakan target yang dapat dicapai
dengan realistis.
4)
Reasonable, merupakan penetapan target yang
mempunyai pijakan yang kuat untuk dapat dicapai.
5)
Time based, merupakan kurun waktu yang telah
ditetapkan untuk mencapai target.
D.
Melaksanakan
usaha
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda",
Salemba Empat 2012, Jakarta (Universitas Mercu Buana)
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda",
Salemba Empat 2012, Jakarta (Universitas Mercu Buana)
Membangun
Jati diri Wirausaha Sukses
Perubahan situasi dan kondisi bisnis yang cepat melahirkan ketidak pastian dalam berusaha, kondisi tersebut sangat menyulitkan dan dapat berdampak buruk bagi usaha, tetapi bagi sebagian orang yang selalu berusaha menciptakan peluang usaha ditengah kesempatan dan kebutuhan hidup kondisi ini adalah tantangan yang dapat melahirkan peluang terbaik untuk memulai bisnis dan orang dengan kemampuan demikian disebut entrepreners. Pemanfaatan situasi ketidak pastian menjadi peluang dan bisnis baru bukan semata menjadi keuntungan pribadi pebisnis tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan keseluruhan efisiensi pasar dan berkembangnya inovasi di masyarakat.
Perlu di ungkapkan disini, ketika terpaan krisis yang melanda Indonesia ternyata tidak selalu menimbulkan dampak negatif. Fenomena ketahanan Usaha Kecil Menengah (UKM) terhadap krisis ekonomi membawa angin segar perubahan arah kebijakan pembangunan Indonesia, yang dulu lebih memfokuskan diri pada pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh industri-industri besar hasil konglomerasi dan ketidakberpihakan pada pengembangan UKM. Kini, UKM lah yang menjadi fokus pengembangan ekonomi Indonesia sebagai penunjang pokok pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Hasil survey lembaga penelitian SMERU “Peta Upaya Penguatan Usaha Mikro/Kecil di tingkat Pusat tahun 1997-2003” Desember 2003 telah membuktikan kekuatan UKM sebagai katup pengaman (safety valve) kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Cerita di balik musibah selalu ada hikmah yang dapat diambil, benar-benar dapat dibuktikan oleh bangsa Indonesia dengan fenomena ketahanan UMKM tersebut.
Keberadaan dan peran strategis UMKM dalam
perekonomian mendorong berbagai pihak untuk bahu membahu melakukan pemberdayaan
dan dukungan, seluruh komponen di bangsa ini bergerak dalam pembinaan UMKM
termasuk BUMN dalam bentuk Program Bina Lingkungan (PKBL),
perusahaan-perusahaan dengan program Community Social Responsibility
(CSR),perbangkan dengan kredit usaha mikro, dan lainnya tidak ketinggalam
Perguruan Tinggi berperan memlalui program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM)
dengan konsultansi bisnis dan peningkatan kemampuan manajerial usaha.
Perlu menjadi catatan bahwa, usaha yang datangnya dari luar dalam pemberdayaan UMKM hanya sebatas stimulus atau rangsangan, maju mundur dan berkembangnya UMKM adalah mutlak karena keinginan dan motivasi dari pelaku usaha itu sendiri dengan merubah pola berfikir usaha sekedar menutupi kebutuhan berubah menjadi seorang entrepreneur.
Entrepreneurship
Sebelum pembahasan lebih lanjut, sebagai bahan pemikiran pengetahuan berikut digambarkan secara sederhana dengan mengkompilasi beberapa pemikiran ahli tentang apa yang dimaksud dengan entrepreuneurship dan entrepreneur, sebagai berikut:
Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan suatu sikap, semangat, seni dan kemampuan untuk melihat dan memanpaatkan peluang dan menggunakan sumber daya untuk memperoleh keuntungan (profit oriented), memperoleh keuntungan bagi organisasi berarti menuntut pengelolanya mengerahkan segala kemampuannya untuk melihat peluang dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya untuk tujuan organisasi.
Merujuk pada Jeffrey Timmons (1990), bahwa : ”Entrepreneurship
is the ability to create and build a vision from practically nothing”, berdasarkan
definisi di atas maka jika ditinjau dari sudut pandang pelaku kewirausahaan
merupakan suatu konsep dimana seseorang yang memiliki tujuan hidupnya untuk
selalu menciptakan yang tidak ada menjadi ada dengan didasari oleh keinginan
untuk mengaplikasikan energi yang dimilkinya dalam sebuah usaha dan tidak
sekedar melihat dan menganalisis, wirausaha merupakan usaha untuk membangun
perusahaan dengan didasari oleh kemampuan dan keahliannya sendiri, hal ini di
dasari oleh cara pandang yang berbeda terhadap masalah, kontradiksi sebagai
peluang, keinginan yang kuat diiringi kemampuan untuk menemukan dan mengontrol
sumber daya yang tidak dimiliki orang lain.
Keith S. Glancey and Ronald W. McQuaid (2002:5)
mendefinisikan entrepreneurship sebagai“seseorang yang selalu
mengedepankan efisiensi ekonomi dalam proses penciptaan nilai tambah yang
dilakukannya dalam membuat sesuatu yang baru, entrepreneur akan
menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya dan menyadari setiap resiko yang
mungkin timbul seperti kehilangan uang, barang dan resiko sosial lainnya.
Harapan bagi entrepreneur adalah independensi dirinya atau
kenginan untuk mengatur orang lain, selain juga memperoleh keuntungan secara
fisik dan keuangan.
Independensi diri merupakan hal penting bagi wirausaha selain
mengendalikan keuntungan dan pertubuhan usaha, sebagaimana kutipan yang di buat
oleh Buchari Alma (2005:31) merujuk pada Raymond Kao and Rusell Knight
(1987:13), “An entrepreneur is an independent, growth oriented
owner-operator” . Menjadi wirausaha bukan sekedar untuk memperoleh
kebutuhan fisik dan keamanan, wirausaha harus didasari oleh motivasi untuk
berprestasi dan mencapai aktualisasi diri sebagai puncak kebutuhan
individu,
Kewirausahaan dipandang sebagai suatu proses adalah dorong yang penuh antusiasme untuk terus berinovasi dan penuh semangat untuk melaksanakan ide-ide tujuan untuk keuntungan luar biasa, untuk mewujudkannya wirasusahawan tidak sekedar cukup memiliki keahlian dan sumber daya fisik, ide-ide cemerlang mutlak di perlukan, pentingnya cemerlang dalam wirausaha diungkapkan oleh Peter Druker (1993) dengan mendefinisikan wirausaha sebagai “kemampuan dalam mengubah ide-ide cemerlang menjadi usaha yang menghasilkan keuntungan”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas ada beberapa kata kunci
tentang pengertianentrepreneurship, yaitu : 1. aktivitas manusia yang creative
dan inovatif; 2. kemampuan untuk membuat dan membangun yang belum ada; 3. visi
untuk bersedia mengambil resiko; 4. kewirausahaan adalah ciri orang yang
memliki motivasi mencapai independensi dan jati diri, 5. proses antusiasme
seseorang yang beranjak dari usaha untuk mengaflikasikan ide menjadi sesuatu
yang bermanfaat dan menguntungkan. Entrepreneur juga merupakan
orang-orang yang memiliki paradigma hidupnya sebagai inovator, creator dan
oportunis, orang ini juga menjadi kunci perubahan yang mampu menciptakan
lapangan kerja dan kesejahteraan dirinya dan masyarakat disekitanya.
Senada dengan pandangan di atas Zimemerer and Scarborough (2008:6) mendefinisikan : “Wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting dan menggabungkan sumber daya yang di perlukan untuk mengkapitalisasikan sumber daya-sumber daya tersebut.”
Entrepreneur
Pengertian entrepreneurship yang jika disematkan dalam diri seseorang yang seringkali disebut sebagai disebut entrepreneur atau wirausaha, adalah orang yang memiliki syaratentrepreneurship yaitu orang-orang yang inovatif, kreatif oportunistik, bersedia menanggung resiko, selalu memiliki insiatif, selalu berkeinginan untuk mencoba merubah sesuatu menjadi lebih bermanfaat, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan percaya diri. Selain itu diperlukan juga kunci sukses bagi entrepreneur adalah memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan bersaing, sehat jasmani dan rohani, selalu memiliki energi yang tinggi, memiliki kemampuan mengelola uang, menginginkan kekuasaan dan memiliki kemampuan dan keinginan untuk berafiliasi.
Prespektif dasar untuk mengidentifikasi seseorang sebagai entrepreneur dalam diri seseorang dapat dilihat dari dua kateogori, yakni faktor obyektif yang lebih bersifak kuantitatif dari pelaku usaha seperti demografi dan pengalaman, juga faktor subyektif yang dinilai melalui sikap, sifat dan nilai yang melekat pada entrepreneur itu sendiri . Konsepsi dasar kajian entrepreneur dewasa ini cenderung untuk mengungkapkan secara mendalam faktor-faktor subjektif sebagai dasar penilaian entrepreneur.
Entrepreneur dalam presfektif Bill Bolton and John (2004:16) mengutip Bo Peabody (entrepreneur, millionaire and founder of Internet business, Tripod) adalah: “A person who habitually creates and innovates to build something of recognized value around perceived opportunities” dalam pandangannya entrepreneur adalah perilaku individu yang menjadi kebiasaan bukan suatu sistem yang diciptakan dan didorongkan pada seseorang, entrepreneurs lebih cenderung pada kebiasaan yang dilakukan seseorang.
Kebiasaan seorang entrepreneur atau kelompok orang dalam perusahaan yang dimaksud adalah kebiasaan untuk selalu ingin merubah sesuatu menjadi lebih berguna dan menguntungkan, kebiasaan itu ditunjukan melalui perilaku-perilaku (behaviors) individu dan menjadi gaya hidup. Seseorang tidak dapat diorong dan/atau dihentikan kebiasaan dan gaya hidupnya sebagaientrepreneur atau bukan, karena menjadi entrepreneur menjadi dasarnya adalah karakter dirinya.
Formulasi sederhana yang menggambarkan seseorang dapat
digategorikan sebagaientrepreneur atau bukan Keith S. Glancey and
Ronald W. McQuaid (2002:6-10), memberikan ciri utama entrepreneur yaitu
orang-orang yang dapat menggabungkan kemampuan fungsi dalam
dirinya sebagai pengambil resiko, mampu mengalokasikan sumber daya
dan innovator.
Coskun Samli (2009;28) merujuk pada Contillon (1755) menerangkan bahwa entreprenurmerupakan orang yang dipersepsikan selalu “proaktif, berfikir, kreatif dan personal yang memiliki keahlian khusus”, lebih jauh Samli (2009;28). Dengan kata lain tidak semua orang dapat menjadientrepreneur, dalam konteks ini secara umum dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang selalu yakin bahwa mereka dapat menyelesaikan apapun, keyakinan ini didasari oleh kebiasaannya yang selalu bekerja keras, tanpa mengenal lelah, cepat bertindak dan efisien, ketika menghadapi masalah sepat mengambil tindakan dan memiliki alternatif beragam.
Wirausaha juga dituntut untuk mengambil alternatif tindakan secara rasional dan realistis, memiliki kecerdasan emosional yang tinggi sehingga mampu mengendalikan semua pekerjaan yang telah di putuskannya. Ambisi untuk meraih kesuksesan harus menjadi dasar perilakunya yang ditunjang dengan keahlian personalitas untuk menyelesaikan tantangan dan hambatan dari luar, sebagai wirausaha, seseorang di tuntut untuk mendayagunakan sumberdaya organisasinya secara efektif dan efisien.
Kepribadian entrepreneur dituntut untuk komprehensif
dari seseorang yang berbeda dengan orang lain, kepribadian itu sendiri tidak
akan berjalan sempurna dan harus ditunjang dengan keahliannya dalam melihat
peluang bisnis, kemampuan analisis yang cepat, berfikir cepat dan fokus, siap
memulai dengan hal-hal yang kecil dan usaha yang keras untuk memimpin pasar.
Berdasarkan pandangan-pandangan di atas, dapat disimpulkan bahwa entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan dominan dalam proses pengambilan keputusan, memiliki keahlian dan kecerdasan emosional untuk mewujudkan kebebasan diri dan memiliki independensi.
Karakteristik Entrepreneur
Sifat, sikap, nilai yang mendasari kepribadian seseorang adalah uniq dan sebagai entrepreneur atau setidaknya berpotensi sebagai entrepreneur harus memiliki keunikan tersebut, dalam hal banyak persi dari banyak ahli yang mencoba melakukan identifikasi terhadap faktor kepribadian individu yang memiliki kecenderungan sebagai entrepreneur dan karakteristik-karakteristik individu dari entrepreneur yang telah berhasil.
Pandangan tentang karakteristik individual yang harus dimiliki entrepreneur sebagaimana diungkapkan Scarborough & Thomas W. Zimmerer (2008, 7-9), , antara lain :
1. Bertanggungjawab
2. Siap
mengambil resiko
3. Membutuhkan
umpan balik
4. Percaya
diri untuk meraih sukse
5. Berenergi
tinggi
6. Berorientasi
kedepan
7. Memiliki
kemampuan menganalisis
8. Berorientasi
untuk keuntungan
Berdasarkan pandangan di atas memberikan gambaran bahwa faktor motivasi untuk meraih sukses dan keyakinan bahwa kesuksesan itu penting dimiliki oleh seseorang yang disebutentrepreneur, faktor motivasi ini harus dimulai dari diri sendiri mendorong seseorang untuk memiliki etos kerja yang tinggi, selalu berusaha mencapai yang terbaik, pengusaan terhadap sesuatu, selalu ingin dominan, siap menghadapi perubahan dan menginginkan kekuasaan terhadap orang lain.
Faktor Keyakinan akan diri sendiri juga harus dimiliki
oleh entrepreneur dan dalam dirinya harus ada memiliki kepercayaan
bahwa keberhasilan adalah hasil usaha sendiri bukan ditentukan nasib dan
keberuntungan, atau dengan kata lain seseorang yang memiliki
kecenderungan kendali diri dominan.
Kesimpulan
Keberhasilan
seseorang dalam melakukan usaha sangat tergantung dari seberapa besar usaha
yang dilakukannya, orang lain atau factor diluar dirinya hanya sedikit
mempengaruhi keberhasilan seseorang. Menjadi wirausaha sukses adalah upaya
bagaimana usaha yang dilakukan sekarang terus berkembang dengan baik bukan
sekedar cukup sampai seperti ini, tapi harus mampu lebih dari ini.
Berbagai pihak
yang terlibat dalam pemberdayaan UMKM bukan factor penentu keberhasilan, dan
peran itu hanya sebatas stimulus, rangsangan dan saran-saran yang berguna bagi
pengelola UMKM untuk berbuat yang terbaik berdasar jati diri yang dimilikinya.
Pengembangan juga perlu ilmu dan keterampilan tersendiri kemanfaatan dari ilmu
yang di peroleh dalam berbagai pelatihan yang diikuti adalah dasar bagaimana
pelaku usaha memperkaya jati dirinya untuk selalu optimis dalam berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar